Skip to main content

My Long Distance Marriage : Day 1 Menyibukan diri

1 Hari berhasil menjalankan Long Distance Marriage (LDM). Agar tidak terlalu baper tentang kenyataan harus menjalankan status LDM, saya mulai menyibukan diri sendiri walaupun hari libur. Kenapa gak dimanfaatkan untuk video call sama suami ? Soalnya suami bilang akan tidur sampai siang karena setelah landing di kalimantan baru tidur sekitar jam 2 pagi karena kumpul sama temen - temennya yang jemput suami di bandara. Daripada saya ganggu waktu suami untuk beristirahat saya akan menyibukan diri. 

Pagi - pagi suami video call saya untuk bangunin saya sholat shubuh dan bilang seharian akan tidur sampai siang. Setelah video call berakhir saya langsung berpikir mau ngapain ya hari ini ? Sempet berkaca di kamar dan sadar ada yang berbeda dengan badan saya. Saya "agak berisi" alias "gendutan". Pagi - pagi dengan harap - harap cemas menimbang berat badan dan voila berat badan saya mencapai berat badan terberat saya selama ini.Yapz setelah menikah dan tinggal bersama sama suami selama 1 bulan saya sadar dan saya tahu kalo pola makan saya tidak terkontrol dan jarang berolahraga, dan hasilnya adalah 5 kilogram lebih berat. 

Sadar saya gak boleh begini terus dan dalam beberapa minggu lagi suami akan datang ke Jawa, saya memilih untuk menyibukan diri untuk berolahraga dan mulai menjalani diet. Saya menjadi membership di fitness center tapi 1 bulan terakhir saat tinggal dengan suami hanya 1 minggu sekali ke fitness center. Apakah saya pernah menjalani program diet dan olahraga sebelumnya ? Iya. Saya berhasil menurunkan berat badan saya dan berkurang 5 kilogram dengan benar - benar menjaga pola makan selama diet dan beolahraga rutin. Dan tiba-tiba saya terkena viral infection yang mengharuskan saya opname 3 hari dan setelah keluar dari rumah sakit saya tidak menjalani diet lagi. Selama itu berat badan saya stabil karena masih rajin berolahraga sampai hari pernikahan. 

Saat Honeymoon dan tinggal bersama suami saya tahu kalo saya jarang berolahraga dan pola makan saya tidak terkontrol dan inilah yang saya dapat kelebihan berat badan. Tapi saya gak boleh sedih saya pasti bisa menjalani program ini, walaupun sangat susah menurunkan berat badan tetapi harus dijalani dengan happy, anggap saja seperti long journey mendapatkan badan ideal dengan bonus makin disayang suami. 

Hari ini saya mulai dengan membuka jadwal kelas di situs fitness center dimana saya menjadi member disana. Ada kelas TRX jam 10.00 yang biasa saya ikuti tiap hari Minggu tetapi setelah melihat nama pelatihnya bukan nama pelatih yang biasa mengajar di kelas itu, saat itu jam sudah menunjukkan hampir jam 9 dan saya belum sarapan untuk memenuhi kalori yang saya butuhkan untuk berolahraga. Dan saya tertarik untuk ikut kelas  Body Pump jam 15.00, sepertinya kelas ini baru di hari Minggu dan saya tertarik untuk mengikutinya. Saya siapkan sarapan saya oatmeal, susu low fat dan granola tetapi entah kenapa sangat susah menelannya. Saat makan siang saya siapkan roti gandum dengan telur rebus, saya sadar asupan protein saya kurang, karena belum belanja jadinya saya order makanan "Pecel Ayam tanpa Nasi" dan minum teh anget manis untuk memenuhi protein dan gula saya sebelum berolahraga. Daripada saya pusing saat berolahraga yang justru akan membuat olahraga saya tidak maksimal 

Jam 14.30 saya sudah siap untuk berangkat dan HUJAN DERAS. Terpaksa saya menunggu hujan nya reda dan ternyata baru reda jam 15.00 dan jam 15.04 saya baru berangkat ke fitness center. Sedih dan Kecewa tapi saya tetap berangkat ke fitness center mengingat angka timbangan saya. Secara tidak langsung saya termotivasi. Sampai di fitness center saya menggunakan treadmill dan memata - matai kelas Body Pump itu apakah pelatihnya bagus atau tidak. Sepertinya bagus dan saya mulai menggunakan treadmill untuk 1 jam kedepan sambil melihat drama korea favorit saya.

Saat beolahraga sambil melihat drama korea rasanya 1 jam itu lama sekali, kenapa drama korea ini belum selesai - selesai. Cukup berbeda kalau sambil tiduran sambil nonton drama korea, bawaannya kok cepet sekali drama koreanya. Olahraga pun selesai saya langsung memanfaatkan fasilitas sauna di fitness center dan langsung pulang.

Walaupun menjalani LDM, gak perlu bersedih hati dan bawaannya baper. Bisa kok sambil meningkatkan diri sendiri contohnya dengan berolahraga untuk menurunkan berat badan dan bonus lebih di sayang suami. Anggap saja sebagai motivasi untuk lebih menarik saat ketemu suami nanti. 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Long Distance Marriage (LDM) : Day 0.5

Day 0.5, baru setengah hari menjalani Long Distance Marriange tetapi bawaannya sudah kangen suami. Yapz saya menjalani Long Distance Marriage karena Saya dan Suami bekerja di lokasi yang berbeda saya di Pulau Jawa dan Suami di Pulai Kalimantan. Saya merasa baru beberapa minggu saya dan suami menyiapkan pernikahan, melangsungkan pernikahan, resepsi dan honeymoon dan tinggal bersama, tapi entah kenapa itu belangsung dengan cepat padahal kami tinggal bersama selama 1 bulan lamanya. Hari mulai berjalan dan tidak terasa 1 minggu lagi suami harus kembali ke kalimantan untuk bekerja.  Long Distance Marriage sepertinya kedengeran serem yah, "menikah kok jauh - jauhan", "buat apa menikah kalo jauh - jauhan", hal ini mungkin sering kita dengar akan pendapat orang - orang tentang Long Distance Marriage. Yapz saya dan suami memang pasangan baru yang menjalani Long Distance Marriage, tetapi kami selama pacaran sudah biasa dengan Long Distance Relationship   yang identik